Sabtu, 23 April 2016

Bab 6 Manusia Dan Penderitaan ( Tugas IBD )


MANUSIA DAN PENDERITAAN

A.    PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita , kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin.

Baik dalam Al-quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang di alami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut,sehingga manusia mengalami penderitaan.

B.     SIKSAAN

Siksaan dapat di artikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat sisksaan yang di alami seseorang, timbulah penderitaan. Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang di alami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, menfitnah, mencuri, makan harta anak yatim dan sebagainya.

     Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

 Kebimbangan di alami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan di ambil.

Kesepian di alami seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.

 Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.

Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain :

1.      Claustrophobia dan Agoraphobia: Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, Agoraphobia adalah ketakutan yang di sebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
2.      Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi, Hal ini di sebabkan karena ia takut akibat berada pada tempat yang tinggi.
3.      Kegelapan merupakan suatu ketakutan sesseorang bila ia berada di tempat yang gelap.
4.      Kesakitan merupakan ketakutan yang di sebabkan oleh rasa sakit yang di alami.
5.      Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang di sebabkan karena merasa bahwa apa yang akan di jalankan mengalami kegagalan.

Ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai  teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobia di mulai dengan suatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu.

Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus di temukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang.

C.    KEKALUTAN MENTAL

Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat di rumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala-gelaja permulaan bagi seseorang yang menglami kekalutan mental adalah :
1.      Nampak pada jiwa yang sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung
2.      Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1.      Gangguan kejiwaan Nampak dalam gejala-gejal kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani
2.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur atau lari.
3.      Kekalutan yang merupakan titik patah  (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

Sebab-sebab timbulnya  kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
1.      Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2.      Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat.
3.      Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

Proses-proses kekalutan mental yang di alami oleh seseorang mendorong ke arah :

Positif : trauma (luka jiwa) yang di lami di jawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
Negatif : trauma yang di lami di perlarutkan atau di perturutkan,sehingga yang
bersangkutan mengalami frustasi. Bentuk frustasi antara lain :

1.      Agresif  berupa yang meluap-luap akibat emosi yang tidak terkendali dan dapan membahayakan orang lain.
2.      Regresif adalah kembali pada pola reaksi yang primitive atau ke kanak-kanakan (infatil).
3.      Fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap).
4.      Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative pada orang lain.
5.      Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6.      Narsisme adalah self love yang berlebihan,sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
7.      Autism adalah gejala menutup diri secara total dari dunia rill.

Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1.      Kota-kota besar yang banyak memberi tantangan-tantangna hidup yang berat.
2.      Anak-anak muda usia yang tidak berhasil dalam mencapai apa yang di kehendaki atau di idam-idamkan.
3.      Wanita pada umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah yang di bawanya kedalam hati atau perasaannya.
4.      Orang yang tidak beragama tidak memiliki keyakinan bahwa di atas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi.
5.      Orang yang terlalu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya.

D.    PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan buak hanya untuk bahagia melainkan juga menderita, karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis.

E.     PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN

Dalam modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar hal ini telah di buktikan oleh kamajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainya membuat manusia menderita.
Beberapaa sebab lainnya yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dan lain-lain.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-paeristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian  masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.

F.     PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA

Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulah penderitaan, maka penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut :

A.          Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia

Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar.Penderitaan ini kadang di sebut nasi buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik.

Karena perbuatan buruk anatara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita,misalnya :
1.      Pembantu rumah tangga yang di perkosa,di sekap,disiksa oleh majikannya.
2.      Perbuatan buruk orang tua Aric Hangara yang menganiyaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian

B.     Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan / azab Tuhan

         Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
1.      Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan dengan tabah di asuh oelh orang tuanya.
2.      Nabi ayub mengalami siksaan Tuhan, Tetapi dengan sabar ia meerima cobaan ini.
3.      Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah seperti disebutkan dalam AL’QURAN adalah azab yang di jatuhkan kepada orang yang angkuh dan sombong.

G.    PENGARUH PENDERITAAN
   Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya, sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.
   Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.




Norman Andi Lestara
1TB05
25315094

Bab 5 Manusia Dan Keindahan ( Tugas IBD )


 MANUSIA DAN KEINDAHAN

A.    KEINDAHAN

                Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainaya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapanpun dan siapa saja yang dapat menikmati keindahan.

 a. apakah keindahan itu?
      Menurut Hebert Read : Jadi keindahan itu adalah sesuatu kesatuan hubungan-hubungan yang formal daripada pengamatan yang dapat menimbulkan rasa senang (Beauty is unity of format relation among our sence perceptions). Atau keindahan itu merangsang timbulnya rasa senang tanpa pamrih pada subyek yang melihatnya, dan bertumpu kepada ciri-ciri yang terdapat pada obyek yang sesuai dengan rasa senang itu.
Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja.

Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :

1.      Keindahan dalam arti luas
• Keindahan seni
• Keindahan alam
• Keindahan moral
• Keindahan intelektual

2.      Keindahan dalam arti estetis murni
Menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.

3.      Keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna. 

b.   NILAI ESTETIK

                Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :

”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group”
Artinya
 “Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok”

Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya. Nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan obyektif.

Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.

Contoh :
1.       Puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik.
2.        Tari, tarian Damarwulan-minakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak-geriknya.

c. KONTEMPLASI DAN EKSTANSI

                Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan oleh seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
 Kontemplasi :
 dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.

Ekstansi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini digabungkan dengan bentuk diluar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.

                Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan., sedangkan ekstansi ini merupakan faktor pendorong untuk merasakan dan menikmati keindahan. Karena drajad kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda. Mungkin orang yang satu mengatakan karya seni itu indah, tetapi orang lain mengatakan karya seni itu tidak atau kurang inda, karena selera seni berlainan.

d. apa sebab manusioa menciptakan keindahan?

            Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. lni berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis melukis wanita lebih cantik dari keadaan sebenamya, justru tidak indah. Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Berikut ini akan dicoba menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.

Alasan/Motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan:
1. Tata nilai yang telah usang
2. Kemerosotan zaman
3. Penderitaan manusia
4. Keagungan Tuhan



e. keindahan menurut pandangan romantik
 

John Keats (1795-1821) dalam Endymion mengatakan bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan. Dari sini kita mengetahui bahwa keindahan hanyalah sebua konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk. Karena itu dia tidak berbicara langsung mengenai keindahan, akan tetapi sesuatu yang indah. 

B. RENUNGAN
 
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni terdapat beberapa teori. Adapun macam-macam teori renungan untuk menciptakan karya seni, antara lain
 a. Teori Pengungkapan
Teori ini bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.

b. Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.

c. Teori Psikologik
Teori ini menjelasakan bahwa hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis.

 C. KESERASIAN

                Keserasian merupakan keharmonisan,kesepadanan, keselarasan, kita perlu mengukuhkan semangat untuk menciptakannya, jadi keserasian kecocokan, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Beberapa teori dalam keserasian:


1.  Teori Obyektif dan Teori Subyektif
·         Teori Obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.


·         Teori Subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.

2. Teori Perimbangan
                Teori Perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani kuno dipahami secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bagian-bagian).




Norman Andi Lestara
1TB05
25315094