Selasa, 12 Februari 2019

KRITIK ARSITEKTUR DESKRIPTIF : ARSITEKTUR MIMESIS (TEATER KEONG MAS TMII)


KRITIK ARSITEKTUR DESKRIPTIF : ARSITEKTUR MIMESIS
PENERAPAN KONSEP TEORI MIMESIS PADA BANGUNAN
TEATER KEONG MAS TMII DI JAKARTA


ABSTRAK

Mimesis pada awalnya berasal dari zaman Yunani kuno, ketika mereka ingin mengkarakterisasikan dasar-dasar alamiah dari lukisan dan pahatan, puisi dan music, tarian dan teater yang pada zaman modern disebut seni. Sebagian dari mereka yang hidup pada zaman itu menyebutnya dengan  istilah mimemata (asal kata : mimema) yang pada akhirnya menghasilkan sebuah karya yang disebut mimesis. Beberapa kata dalam bahasa Yunani kuno sering dihubung-hubungkan dengfan mimesis, diantaranya mimema (imitasi), eikon (image) dan homoioma (mempersamakan) yang menghadirkan suatu pengertian yang lebih luas lagi tentang mimesis. Perbedaan paling mendasar dari teori mimesis terletak di antara mimena dan hal yang nyata/asli. Misalnya sebuah rumah adalah hal yang nyata sedangkan lukisan ataupun pahatan yang menyerupai sebuah rumah adalah sebuah mimena, sesuatu yang seperti rumah tetapi bukan sebuah rumah.     
              Pada saat ini mimesis dikenal dan dihargai sebagai salah satu teori seni yang tertua, hal ini bias dilihat dari peminjaman bentuk, maupun gerakan dari alam yang dijadikan inspirasi dalam karya manusia modern, baik itu dalam bentuk bangunan kuno (misalnya Sphinx di Mesir) dan karya seni tarian yang mengikuti gerak alam, bahkan ilmu bela diri yang mengadaptasi gerakan dari binatang.
              Rudolf Arnhein, berpendapat bahwa bermain dengan peniruan (dalam seni) adalah aspek kehidupan yang menyenangkan, sebuah kondisi yang dapat diterima oleh umum. Dalam perluasannya, ia menetapkan konsep ‘borrowing’ (meminjam) dalam istilah imitasi (peniruan) dalam seni seperti ketika harus meminjam rasa tegang, gejolak hati, dan rasa senenag setelah memenangkan pertarungan, tanpa memperhatikan akibat-akibatnya yang merugikan dan menyakitkan.
            Konsep mimesis melalui imitasi juga menunjukkan adanya ‘borrowing’ (meminjam) dan ‘derivation’ (menjiplak) atau mengambil (sebagian) dari asalnya, bukan seluruhnya. Karena jika hal ini dilakukan, dapat dikategorikan sebagai usaha melakukan copying. Sesuatu yang dianggap ‘inferior’ (merendahkan martabat/derajat) oleh mayoritas gerakan modern estetika murni, sama jeleknya dengan istilah-istilah ‘elektik’dan ‘derivatif’, yang juga dianggap sebagai usaha untuk melarikan diri dari kemampuan melakukan imitasi yang benar.
Kata Kunci : Arsitektur Mimesis, Mimesis, Teori Mimesi


PENDAHULUAN

Teater Imax Keong Emas berbentuk keong raksasa, merupakan tempat pemutaran dan pertunjukan film khusus dengan teknologi canggih, didirikan atas prakarsa lbu Tien Soeharto, dan mulai dioperasikan pada tanggal 20 April 1984.
Gedung teater yang sangat khas ini dimaksudkan sebagai sarana rekreasi yang mendidik guna memperkenalkan kekayaan alam dan budaya bangsa melalui tanyangan film layar raksasa dengan menggunakan kecanggihan teknologi sinematografi modem Proyektor IMAX.
Menonton film di teater ini, penonton serasa ikut berada di dalamnya dan ikut pula berperan sebagai pemain. Teknologi film imax menunjukkan kecanggihan dan kemampuannya untuk menimbulkan daya tarik kuat yang membuat penonton berdecak kagum.
Beberapa film tersedia untuk diputar, antara lain film Indonesia Indah I, Indonesia Indah II (Anak-anak Indonesia), Indonesia Indah III (Indonesia Untaian Manikam di Khatulistiwa), dan Indonesia Indah IV (Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia). Semuanya menunjukkan keindahan lingkungan, kekayaan alam, dan keragaman budaya Indonesia.
Dalam perkembangan selanjutnya pemutaran film tidak hanya menampilkan film-film seri Indonesia Indah saja, namun juga diselingi pemutaran film-film impor yang bernuansa pendidikan dengan tema-tema hiburan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tema-tema lingkungan hidup. Sejak tahun 1984 Teater Imax Keong Emas telah memutar 20 judul film impor dengan masa sewa antara 1 dan 2 tahun. Film-film itu antara lain To Fly, Speed, Blue Planet, The Living Sea, Forces of Nature, T-Rex, The First Emperor of China, Island Adventure, dan Mistic India. Pada tahun 2004, teater ini mampu meng-upgrade sistem dan sekaligus memutar film IMAX DMR (Digital Re-Mastering), yakni teknologi revolusioner yang memungkinkan transfer film laga format 35 mm ke dalam IMAX EXPERIENCE 70 mm.


KAJIAN PUSTAKA
1.    Mimesis
Mimesis adalah sebuah proses peniruan. Mimesis ada di dalam diri setiap manusia sehingga proses peniruan ini juga menjadi proses terciptanya budaya. Secara sistematis, Mimesis terjadi karena kita menjadikan orang lain sebagai model.
2.    Teater
Teater (Inggris: theater atau theatre; Prancis théâtre; kata teater sendiri berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk menonton") adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah, penafsiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut prose teater atau disingkat berteater. Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Teater dalam arti luas adalah sebagai drama (kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis). Dalam arti sempit, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lain.


PEMBAHASAN

Teater Keong Mas
Gambar 1 : Teater Keong Mas

        Teater IMAX Keong Emas adalah satu wahana rekreasi bermatra pendidikan dan merupakan icon Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII). Mengamban misinya sebagai wahana pelestarian dan pengembangan budaya bangsa Indonesia melalui penayangan audio visual dengan menggunakan teknologi Sinematographi Modern IMAX. Teater Imax Keong Emas diresmikan pada tanggal, 20 April 1984 dan dibangun atas prakarsa serta gagasan Almarhumah Ibu Hj. Tien Seoharto serta merupakan teater IMAX pertama di Indonesia. Gedung teater-nya yang unik merupakan milik bangsa Indonesia yang boleh dibanggakan karena sejak perencanaan hingga selesainya pembangunan, seluruh pekerjaannya ditangani oleh tenaga ahli dari bangsa sendiri yang hasil arsitekturnya dikagumi dan dipuji oleh bangsa lain.
       Secara arsitektur, segi akustik sangat berperan dalam rancangan teater ini. Berbagai sarana dan panil penyerap suara (akustik) ditempatkan secara strategis pada lokasi tertentu di seputar teater, sehingga diperoleh pantulan suara yang jelas dan sempurna. Tata suara dirancang sedemikian rupa untuk menunjang penyajian teater IMAX yang prima. Penataanya dilengkapi dengan pembagian frekuensi yang luas, derajat suara yang tinggi dan tingkat penyebaran suara yang sama. Dengan efek khusus pada bass, penataan yang dilengkapi kekuatan listik 6.200 watts menghasilkan musik yang berkesinambungan.

Gambar 2 : Interior Gedung Teater Keong Mas

      Gedung Teater Imax Keong Emas berkapasitas tempat duduk reguler sebanyak 811 orang dan VIP sebanyak 36 orang, layar berukuran 21,5 x 29,3 m serta dilengkapi dengan menggunakan teknologi sinematographi modern proyektor IMAX format film 70 mm. Sistem ini dapat memberikan kwalitas gambar dan pengaruh kepada penonton sehingga seolah-olah penonton itu sendiri ada dalam setiap adegan film yang ditonton.
       Perancangan Gedung Teater Keong Mas TMII menggunakan teori mimesis atau imitasi dari bentuk cangkang keong spiral tanpa memikirkan fungsi keong secara alamiahnya. Struktur bangunan ini melengkung, tipis, kaku dan kuat seperti halnya struktur dari cangkang keong mas aslinya sendiri. 
Gambar 3 : Analogi Desain Dari Keong Mas

Analisa Struktur :
  • Struktur Rangka : Kolom, Balok, Plat Lantai, dan Atap Cangkang Bentuk Spiral (Shell)
  • Diameter Atap    : 46 M
  • Tebal Atap          : 20 Cm
  • Bahan Atap         : Beton Bertulang
  • Pondasi Tiang Pancang Kedalaman 18 M
Analisa Bentuk Bangunan :
  • Mengambil estetika bentuk cangkang keong (Sinitral Shell)
  • Cangkang depan sebagai hall
  • Cangkang belakang sebagai ruang teater
  • Warna emas berdasarkan warna keong yang eye-catching
Data Teknis :
  • Lokasi : Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur
  • Fungsi : Teater IMAX
  • Arsitek : Dpl. Ing. Eddy W Utoyo, IAI, Ir. Timmy Setiawan, IAI, Ir. Frangky Du Ville, IAI, Ir. Djoeachir, IAI, Ir. Iman Sudibyo, IAI 
  • Ahli Struktur : Ir. Paul Retika, Msc 
  • Pembangunan : 1982 
  • Luas lahan : 7245 m2 
  • Luas bangunan : 3250 m2 
  • Material struktur : Beton dan baja

Gambar 4 : Denah Lantai Atas

Gambar 5 : Potongan A-A

Gambar 6 : Pola Sirkulasi


KESIMPULAN

Mimesis adalah salah satu altennatif dalam perancangan yang menghadirkan kembali rupa awal dengan melakukan perubahan-perubahan sehingga hadirlah sebuah karya yang bcrsifat ganda. Sebuah siluman, sebuah karya yang dapat dikatakan sebagai representasi dari rupa awal, tetapi sekaligus dapat pula dikatakan sebagai sebuah karya original yang benar - benar baru. Pengubahan - pengubahan yang dilakukan bisa berupa penggantian fungsi, pengubahan ukuran, pemindahan posisi dan berbagai teknik pengubahan bentuk arsitektural sehingga melahirkan sebuah karya original yang  tetap memiliki hubungan erat yang tak terpisahkan dengan rupa awal. Gedung Teater Keong Mas ini berhasil menghadirkan kembali rupa awal dalam perancangannya dengan melakukan perubahan-perubahan yang menghasilkan sebuah karya bersifat ganda tersebut dan menjadikan bangunan ini “iconic” yang bagus dilingkungannya.






SUMBER

http://www.keongemas.com/
http://tessaiver.blogspot.com/2011/09/mimesis.html
http://galihdegal.blogspot.com/2017/01/kritik-arsitektur-gedung-teater-keong
https://id.wikipedia.org/wiki/Teater_IMAX_Keong_Emas
https://prezi.com/jdsrvtz2duzo/perancangan-gedung-teater-keong-mas-tmii-menggunakan-teori-m/
http://deliawanockiardy.blogspot.co.id/2015/02/kritik-arsitektur-terhadap-bangunan.html 


Rabu, 15 Maret 2017

PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA ( Tugas Pendidikan Kewarganegaraan )


         Filsafat berasal dari bahasa Yunani "philein " yang berarti cinta dan "sophia" yang berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat menurut asal katanya berarti cinta akan kebijaksanaan, atau mcncintai kebenaran/pengetahuan. Cinta dalam hal ini mcmpunyai arti yang seluas-luasnya, yang dapat dikemukakan sebagai keinginan yang mcnggebu dan sungguh-sungguh terhadap sesuatu, sedangkan kebijaksanaan dapat diartikan sebagai kebenaran yang scjati.

          Dengan demikian, filsafat secara sederhana dapat diartikan sebagai keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran yang sejati. Filsafat merupakan indtik ilmu pengetahuan. Menurut J. Gredt dalam bukunya "Elementa Philosophiae", filsafat sebagai "Ilmu pengetahuan yang timbul dari prinsip-prinsip mencari sebab musababnya yang terdalam.




FILSAFAT PANCASILA
Ruslan Abdulgani

           Menurut Ruslan Abdulgani, bahvva Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir sebagai collective ideologic (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father bangsa Indonesia, kemudian dituangkan dalam suatu "sistem" yang tepat. Adapun menurut Notonagoro, Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah, yaitu tentang hakikat dari Pancasila.




KARAKTERISTIK SISTEM FILSAFAT PANCASILA

           Sebagai filsafat, Pancasila mcmiliki karakteristik sistem filsafat tersendiri yang berbeda dengan filsafat lainnya, di antaranya: Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh (sebagai suatu totalitas). Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah, maka itu bukan Pancasila.


 PRINSIP- PRINSIP FILSAFAT PANCASILA

Pancasila ditinjau dari Kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhr.bungan dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri;
  2. Kausa Formais, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD '45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal);
  3. Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan BPUPK.I dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila merijadi dasar negara Indonesia merdeka; serta
  4. Kausa Finalis, maksudnya berhubungan dengan tujuannya, yaitu tujuan diusulkannya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.


Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
  • Tuhan, yaitu sebagai kausa prima;
  • Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;
  • Satu, yaitu kesatuan mcmiliki kcpribadian sendiri;
  • Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan bergotong royong; serta
  • Adil, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain menjadi haknya.


HAKIKAT NILAI-NILAI PANCASILA

       Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan yang merupakan hal yang penting dalam hidupnya. Nilai dapat berada di dua kawasan kognitif dan afektif. Nilai adalah ide, bisa dikatakan konsep dan bisa dikatakan abstraksi (Sidney Simon: 1986). Nilai merupakan hal yang terkandung dalamhati nurani manusia yang lebih memberi dasar dan prinsip akhlak yang merupakan standar dari keindahan dan efisiensi atau keutuhan kata hati (potensi).

          Langkah awal dari "nilai" adalah seperti halnya ide manusia yang merupakan „ potensi pokok human being. Nilai tidaklah tampak dalam dunia pengalaman nyata dalam jiwa manusia. Dalam ungkapan lain, ditegaskan oleh Sidne Simon (1986) bahwa sesungguhnya yang dimaksud dengan nilai adalah jawaban yang jujur tapi benar dari pertanyaan "whatyou are really, really, really, want.


Sidney Simon

Studi tentang nilai termasuk dalam ruang lingkup estetika dan etika. Estetika cenderung pada studi dan justifikasi yang menyangkut tentang mai memikirkan keindahan, atau apa yang mereka senangi. Misalnya, mempersoalkan atau menceritakan si rambut panjang, pria pemakai anting-anting, nyanian nyanyian bising, dan bentuk-bentuk seni lain. Adapun etika cenderung pada dan justifikasi tentang aturan atau bagairnana manusia berperilaku.

Nilai-nilai yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat, dan adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperi Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi Kemanusiaan, berperi Kebangsaan, berperi Kerakyatan, dan berperi Keadilan Sosial. Konsep Filsafat Pancasila dijabarkan menjadi sistem Etika Pancasila yang bercorak normatif.

Ciri atau karakteristik berpikir filsafat adalah: 
  • sistematis, 
  • mendalam, 
  • mendasar, 
  • analitis, 
  • komprehensif, 
  • spekulatif, 
  • representatif
  • evaluatif. 


Cabang-cabang filsafat meliputi:

  1. Epistemologi (Filsafat Pengetahuan),
  2. Etika (Filsafat Moral),
  3. Estetika (Filsafat Seni),
  4. Metafisika (membicarakan tcnlang scgala scsuatu di balik yang ada),
  5. Politik (Filsafat Pemerintah)
  6. Filsafat Agama,
  7. Filsafat Ilmu,
  8. Filsafat Pendidikan,
  9. Filsafat hukum,
  10. Filsafat Sejarah,
  11. Filsafat Matematika, dan
  12. Kosmologi (membicarakan tentang segala sesuatu yang ada yang teratur).


Aliran Filsafat meliputi:

1)    Rasionalisme
2)    Idealisme
3)    Positivisme
4)    Eksistensialisme
5)    Hedonisme
6)    Stoisme
7)    Liberalisme
8)    Spiritualisme
9)    Utilitarianisme
10) Materialisme
11) Marxisme
12) Realisme


Daftar Pustaka :
http://sahrirpetta.blogspot.co.id/2011/08/filsafat-pancasila.html




Norman Andi Lestara
2TB03
25315094






Minggu, 12 Maret 2017

PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( Tugas Pendidikan Kewarganegaraan )


Dalam membangun bangsa yang maju dan merdeka maka diperlukan masyarakat yang memiliki kesadaran yang tinggi akan jati diri bangsa mereka dan juga menyadari hak-hak serta kewajiban sebagai warga negara yang baik. Oleh karena itu dalam Sistem Pendidikan Nasional memuat suatu pendidikan demokrasi yang memiliki tujuan dalam membangun masyarakat yang berpikir kritis  serta berjiwa demokratis. Hal ini termuat dalam Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila yang sudah diadakan sejak awal sekolah dasar. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa di setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Materi pokok Pendidikan Kewarganegaraan adalah tentang hubungan warga negara dengan negara, dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).


PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


Dalam pandangan Demokratis, Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu pendidikan yang bertujuan untuk memdidikan para generasi muda dan mahasiswa agar mampu menjadi warga negara yang demokratis dan partisipatif dalam pembelaan negara. Dalam hal ini pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu alat pasif untuk membangun dan memajukan sistem demokrasi suatu bangsa.

Adapun dari segi politik yang mendefinisikan bahwa Pendidikan Pancasila merupakan suatu pendidikan politik yang membantu para peserta didik menjadi warganegara yang ikut berpatisipasi dalam membangun sistem politik yang baik dan benar.

Namun dari segi apapun, pada intinya Pendidkan Pancasila adalah suatu Pendidikan dengan tujuan agar warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya. Untuk itu diperlukan pembekalan IPTEKS yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

Berdasarkan Kep. Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000, tujuan Pendidikan Kewarganegaraan mencakup:
Tujuan Umum :

          Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara warga negara dengan negara serta PPBN agar menjadi warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara.

Tujuan Khusus :
  • Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara  santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik dan bertanggung jawab.
  • Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional
  • Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.


Daftar Pustaka



Norman Andi Lestara
2TB03
25315094



Sabtu, 07 Januari 2017

Bangunan Arsitektur Berkelanjutan - Bangunan Ramah Lingkungan - Kota Berwawasan Lingkungan (Tugas Arsitektur dan Lingkungan)

I.                   Bangunan Arsitektur Berkelanjutan

A.                 Rumah Botol Ridwan Kamil ( Bandung, Indonesia)

1.                  Konsep Material

              Terletak di kota berhawa sejuk, Bandung, Indonesia, arsitek yang akrab disapa dengan sebutan Emil ini membangun rumahnya dari 30,000 botol kaca bekas minuman energi. Emil memilih botol minuman berenergi merk terkenal ini karena menurutnya botol minuman ini tidak dikumpulkan kembali oleh si pemilik industri untuk diisi ulang, seperti yang biasanya dilakukan oleh minuman ringan kemasan botol yang banyak beredar di pasaran. Emil mengumpulkan puluhan ribu botol kaca bekas itu selama 2 tahun! Ini menunjukkan komitmennya yang sangat tinggi terhadap konsep rancangan dan idenya untuk sekaligus mengurangi sampah di kotanya.
Selain memadupadankan rancangan rumah botolnya dengan kayu, Emil juga menggabungkan susunan botol dengan glass block di beberapa bagian. Guna meminimalkan penggunaan cat di bagian luar bangunan, sang arsitek juga membiarkan beberapa bagian beton terekspos dan menampilkan warna natural betonnya. Aksentuasi kontras diperoleh dari penggunaan furnitur dan elemen interior lainnya di bagian dalam rumah.

2.                  Kontruksi

           Proses pengerjaan konstruksi rumah tersebut harus tertunda selama 6 bulan karena Ridwan Kamil berupaya mengumpulkan lebih banyak botol (yang pada akhirnya berjumlah 30.000 buah) untuk dipasang. Botol-botol kaca bekas tersebut ditata dengan apik ke dalam berbagai bentukan bingkai yang terbuat dari besi, ada bingkai yang berukuran kecil dan ada yang besar, tergantung kepada peletakan dan fungsinya terhadap ruang di dekatnya. Hasilnya yaitu sebuah tampilan rumah dengan nuansa warna coklat (warna botol kaca) yang terkesan natural. Beliau membangun rumah botol ini secara bertahap, blok demi blok, disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Yang menarik, beliau sama sekali tidak menuangkan idenya ke dalam gambar rancangan. Semua mengalir begitu saja mengikuti feel. Pelaksanaan konstruksinya semua berdasarkan instruksi lisan saja.












II.                 Bangunan Ramah Lingkungan

A.                 ACROS Fukuoka Prefectural International Hall, Jepang

1.                  Bahan Material

Acros Fukuoka dibangun setelah gedung kantor pemerintah prefektur Fukuoka sebagai gaya masa depan sebuah kompleks komersial di Maret 1993. Pendirian komersial dan fasilitas budaya seperti gedung simfoni yang rapi dan kompak dibangunan ini. Di sisi jalan utama, bangunan ini dirancang dengan gaya gedung perkantoran seperti biasa dengan menggunakan dinding berlapis kaca.  Di sisi lain, sisi utara bangunan mengadopsi gaya taman bertingkat. Dengan tampilan demikian bangunan ini didirikan dengan menggabungkan konsep dan gaya desain yang berbeda dalam satu bangunan.

Diseberang bangunan menghadap ke jalan keuangan yang paling penting dari Fukuoka. Terdiri dari kaca bergaris, dengan setiap lantai miring untuk memantulkan orang yang lewat di bawah. Fasad vertikal dengan setiap lantai lebih tinggi bertingkat-tingkat, menciptakan efek tenda di atas trotoar. Atap menjorok memberikan kesan pelindung untuk pejalan kaki  yang sebenarnya menggunakan desain badan bangunan sendiri. Lapisan tingkat akhir di atas menciptakan efek dari 45 besar ° cornice overhang di tepi jalan, menentukan pintu masuk publik sekaligus meningkatkan kesan bangunan perkotaan pada bangunan.

2.                  Sistem Perencanaan

Tujuan pembangunan ACROS Fukuoka adalah memberikan dukungan dalam meningkatkan pelayanan sebagai pusat pertukaran internasional, budaya dan informasi, untuk mempromosikan jaringan pertukaran budaya dan informasi, sekaligus untuk mempromosikan budaya di Prefektur Fukuoka, untuk memberikan informasi tentang budaya dan memfasilitasi pertukaran, dan dengan demikian memberikan kontribusi baik kemajuan budaya bagi warga Fukuoka dan vitalisasi masyarakat setempat.


Desain untuk ACROS Fukuoka mengusulkan solusi baru yang kuat untuk masalah perkotaan yang umum: 
mendamaikan keinginan pengembang untuk penggunaan menguntungkan penggunaan lahan secara komersil dengan kebutuhan masyarakat untuk ruang terbuka hijau. Rancangan Fukuoka memenuhi baik kebutuhan dalam satu struktur dengan menciptakan model agro-perkotaan yang inovatif.

Wajah utara yang menyajikan fasad perkotaan elegan dengan pintu masuk formal yang layak untuk sebuah bangunan di jalan paling bergengsi di distrik keuangan Fukuoka.

Lahan yang digunakan adalah yang terakhir berkembang di pusat Fukuoka. Gedung ini memilih untuk mengembangkan lahan dalam usaha bersama dengan perusahaan swasta.  Sebagian ruang bangunan akan dikhususkan untuk operasi umum dan kota. Dalam proposal, para pengembang berlomba-lomba berusaha untuk memaksimalkan potensi pendapatan. Di sisi lain, arsitek prihatin tentang dampak pembangunan pada berdekatan Tenjin Central Park-satunya hijau ruang terbuka di bagian kota. Untuk semaksimal mungkin, arsitek ingin memberikan kembali kepada warga Fukuoka seluruh tanah bangunan untuk mengurangi dampak buruk pembangunan. Ambasz yang memegang proyek ini berhasil mencapai rekonsiliasi antara dua keinginan yang berlawanan: menggandakan ukuran taman sambil memberikan kota Fukuoka dengan simbol struktur yang kuat di pusatnya.

Sisi selatan Hall meluas sebuah taman yang ada melalui seri taman bertingkat yang mendaki tinggi penuh bangunan, yang berpuncak pada koridor megah yang menawarkan pemandangan pelabuhan kota.

Sepanjang tepi taman, bangunan meningkat ke atas, lantai demi lantai, dalam tingkat rendah, teras taman. Setiap lantai teras berisi kebun untuk meditasi, relaksasi, dan refreshing diri dari kemacetan kota, sedangkan teras menjadi grand belvedere, memberikan pandangan yang tak tertandingi dari Teluk Fukuoka dan pegunungan sekitar. Serangkaian tangga kaca memantulkan kolam pada teras dihubungkan oleh penyemprotan jet air, untuk membuat tangga seperti air terjun untuk menutupi suara kebisingan kota di luar. Kolam ini terletak langsung di atas atrium kaca dalam pusat gedung, membawa cahaya menyebar ke dalam melalui kaca clerestory yang memisahkan kolam renang.






III.              Arsitektur Berwawasan Lingkungan

Ekologi arsitektur adalah keselarasan antara bangunan dengan alam sekitarnya, mulai dari Atmosfer, biosfer, Lithosfer serta komunitas. Unsur-unsur ini berjalan harmonis menghasilkan kenyaman, kemanan, keindahan serta ketertarikan. Eko arsitektur telah lama diterapkan di Eropa, Amerika dan Asia tentunya, dimulai dengan perencanaan resort, villa, lodge, dan taman yang bertujuan sebagai tempat peristirahatan, rekreasi, camping ground,atau lainnya, sementara nilai – nilai ekologi adalah kewajiban yang dibawa ke dalamnya. Namun, setelah semakain banyak timbulnya bencana, nilai-nilai ekologi diterapkan kembali sebagai suatu prioritas.
Eko berasal dari kata ekologi yang artinya adalah lingkungan (lingkungan yang terpelihara mulai dari Atmosfer, Biosfer, dan Lithosper), sedangkan Arsitektur adalah, suatu bentuk atau masa, atau juga tata ruang yang terencana secara fungsional yang direncanakan oleh arsitek serta disiplin ilmu lain yang terlibat di dalamnya, maka Eko Arisitektur adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tidak hanya bentuk masa bangunan, material, tata ruang ataupun nilai kearifan lokal yang ada, namun juga kepedulian kita sendiri terhadap bangunan tersebut, bagaimana kita mengartikan fungsi dari pada bangunan tersebut,bagaimana kita mengelolanya, dan bagaimana kita merawatnya.
Eko Arsitektur berfungsi sebagai sarana edukasi serta analisis untuk mewujudkan fasilitas fisik berwawasan lingkungan, dengan dilakukannya perencanaan secara Eko Arsitektur, maka akan terwujudkan keselarasan antara fasilitas fisik dengan Lingkungan.
(Sumber WIkipedia)

A.                 Jepang

1.                  Ciri-ciri dan Konsep Jepang Berwawasan LIingkungan

Sebagai salah satu negara di Asia, Jepang termasuk dalam kategori negara yang sangat produktif dalam memproduksi sampah hal ini karena Jepang yang termasuk dalam kategori negara dengan populasi sangat padat dan kebanyakan kegiatan industri serta populasinya terpusat di kota, dikatakan mempunyai rata-rata sampah padat perkotaan yang tinggi. Konsekuensinya adalah Jepang tengah menghadapi berbagai persoalan lingkungan yang menekan, seperti kekurangan lahan untuk penimbunan sampah, dan ancaman kehabisan sumber daya alam untuk masa yang akan datang. Semua persoalan ini dinilai dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Jepang. Jika dikaji lebih dalam hal ini sepaham dengan Smith bahwa  sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya yang tersedia merupakan batas maksimum bagi pertumbuhan suatu perekonomian. Maksudnya jika sumber daya ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada yang memegang peranan dalam pertumbuhan output. Tetapi pertumbuhan output tersebut akan berhenti jika semua sumber daya alam tersebut telah digunakan secara penuh.

Untuk dapat mempertahankan pembangunan negara di masa depan, maka pemerintah Jepang berusaha memfokuskan perhatiannya pada persoalan sampah. Sejak pertengahan abad ke-19, di Jepang, seiring dengan laju modernisasi konsentrasi populasi khususnya daerah perkotaan berkembang pesat sehingga kesehatan masyarakat menjadi masalah serius, dan penguburan sampah mulai dibatasi, di sisi lain pembakaran sampah mulai dianjurkan. Kemudian, pada tahun 1900 dibentuklah undang-undang pembuangan sampah, yang menjadikan tugas pengolahan sampah sebagai tanggung jawab pemerintah, sehingga sejak itu dimulailah era pembakaran.

Jepang boleh dibilang memiliki sistem daur ulang terbaik di dunia. Hal ini karena undang-undang Home Appliance disahkan untuk mendorong warganya dan bisnis untuk secara aktif berpartisipasi dalam daur ulang. Di Jepang 50% dari semua limbah padat didaur ulang, sebaliknya, AS hanya mendaur ulang 30%. Undang-undang tersebut mengharuskan pelanggan membayar biaya daur ulang saat membuang peralatan rumah, bahwa pengecer mengambil kembali peralatan dibuang dan mengantarkan produk ke produsen, bagi yang memproduksi memiliki proses daur ulang yang efektif untuk item tersebut. Dalam banyak situasi hukum ini mendorong perusahaan untuk membuat produk mereka lebih didaur ulang. Undang-undang mengharuskan bahwa setidaknya 55% dari setiap televisi dibuang harus didaur ulang. Dengan hukum memberikan insentif hukum dalam kombinasi dengan manfaat biaya untuk menggunakan bahan daur ulang.






Norman Andi Lestara
25315094
2TB03



Sabtu, 05 November 2016

IKLIM TROPIS DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR



 Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari tentang arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di manamassa bangunan atau kelompok bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar yang tropis.

Bangunan dengan desain arsitektur tropis, memiliki ciri khas atau karakter menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis, atau memiliki bentuk tropis. Tetapi dengan adanya perkembangan konsep dan teknologi, maka bangunan dengan konsep atau bentuk modern atau hitech, bias disebut bangunan tropis, hal ini diatasi dengan adanya system sirkulasi udara, ventilasi, bukaan, view dan orientasi  bangunan, serta penggunaan material modern / hitech yang tidak merusak lingkungan.

Arsitektur Tropis meliputi berbagai macam hal yang menyangkut desain bangunan atau kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan pengaruh atau dampak terhadap lingkungannya.
Desain bangunan dengan karakter tropis, memiliki beberapa persyaratan, yaitu :
1.    Harus memiliki view
2.    orientasi bangunan yang sesuai dengan standar tropis (building orientation)
3.    menggunakan bahan atau bagian pendukung kenyamanan pada kondisi tropis, seperti :
  • sunshading
  • sunprotection
  • sunlouver
  • memperhatikan standar pengaruh bukaan terhadap lingkungan sekitar (windowradiation)

4. Memiliki karakter atau ciri khas yang mengekpos bangunan sebagai bangunan tropis, dengan penggunaan material ataupun warna-warna yang berbeda.

Ciri-ciri iklim tropis basah
1.    Curah hujan tinggi
2.    Kelembaban tinggi
3.    Temperatur udara panas sampai dengan nikmat
4.    Angin (aliran udara) sedikit
5.    Radiasi matahari sedang sampai kuat (matahari bersinar sepanjang tahun)
6.    Pertukaran panas kecil karena kelembaban tinggi (udara sudah jenuh oleh uap air), sehingga air tidak mudah menguap.

Selain ciri-ciri umum tersebut, ada pula beberapa daerah yang mempunyai keadaan iklim yang sedikit berbeda, misalnya daerah pegunungan, seperti Bandung dan Malang lebih sering terjadi hujan, atau di daerah Nusa Tenggara Timur yang paling jarang terjadi hujan, sehingga disana banyak terdapat sabana atau padang rumput dan semak-semak.

Permasalahannya adalah bagaimana udara tetap mengalir sehingga penguapan bisa terus berlangsung. Misalnya untuk daerah yang mempunyai iklim tropik basah seperti yang tersebut di atas, dinding bangunan dibuat tebal dan tidak dibuat sirkulasi udara sehingga penguapan tidak terlalu cepat.

Strategi utama untuk bangunan:
  1. Menghalangi radiasi sinar matahari langsung dengan louvers dan sun shading (pembayang sinar matahari)
  2. Isolasi radiasi panas dengan ruang udara (pada atap dan pemakaian bahan-bahan bersel dan berpori atau berongga)
  3. Jarak bangunan dengan bangunan lain jauh untuk memperlancar aliran udara
  4. Kenyamanan Thermis dicapai dengan aliran udara yang mengenai tubuh manusia.
  5. Menghentikan/isolasi radiasi dengan reflektor kurang sesuai karena akan menambah panas lingkungan dan mengurangi penerapan kelembaban dan penguapan.
  6. Bahan-bahan yang dipakai sebaiknya mempunyai BJ kecil (ringan), time lag rendah, kapasitas panas kecil, dimensi kecil, berat sendiri kecil, dapat mengikuti kadar kelembaban udara sekitar dan konduktivitas panas rendah.


Perilaku iklim tropis basah dan bentuk bangunan:
1.    Curah hujan tinggi diatasi dengan kemiringan atap curam

2.    Kelembaban tinggi, diatasi dengan:
  •  Penggunaan dinding porous pada bangunan agar dapat ikut menyerap uap air di dalam ruangan dan meningkatkan kenyamanan. Dinding dikeringkan aliran udara yang melewati celah-celah dinding, mendinginkan permukaan bangunan,
  •  Bangunan mempunyai dua jenis jendela, temporal dan tetap. Jendela temporal digunakan pada siang hari.


3.    Radiasi sinar langsung, diatasi dengan pemakaian sun shading. Agar panas tidak terakumulasi dipakai bahan yang kapasitas panasnya kecil. Pada malam hari, udara lembab akan mengembun dan jenuh, yang akan menimbulkan rasa panas. Karena itu, bahan yang dipakai harus mempunyai time lag rendah (cepat panas, cepat dingin). Pada siang hari, radiasi tinggi, bahan bangunan harus mempunyai konduktivitas panas rendah dan isolasi panas dengan udara mengalir (membawa udara panas dan uap air di permukaan bahan), mengurangi panas bangunan. Dimensi dan berat kecil agar tidak menyimpan panas. Pagi hari, suhu udara terdingin, bangunan harus membatasi pengeluaran panas dari dalam bangunan.

4.    Udara lembab, tanah lembab, radiasi panas balik dari tanah membuat udara jenuh. Keadaan ini ditanggulangi dengan mengangkat lantai bangunan untuk memberi kesempatan udara mengalir di kolong bangunan.



Sumber : wikipedia.co.id